Baterai
dan smartphone adalah 2 hal yang tidak bisa dijauhkan satu sama lain, keduanya
berperan sangat penting bagi kebutuhan manusia. Mungkin, bisa di bilang percuma
jika mempunyai smartphone abal abal tapi daya baterai sangat mumpuni dan begitu
juga sebaliknya smartphone yang
spesifikasi gahar tapi daya baterai zonk alias boros.
Bayangkan
saja, jika kita sedang asik asik nya menggunakan smartphone kesayangan kita,
tapi tiba tiba baterai low bisa di pastikan ini adalah kiamat kecil. Apa lagi,
jika kita sedang menggunakan smartphone karena
ada sesuatu yang sangat penting yang tidak bisa di tunda tunda di tambah
lagi daya baterai low dan tidak ada listrik di sekitar bisa di pastikan ini
adalah kiamat sedang.
Tapi,
tidak ada yang tidak mungkin terjadi di jaman yang serba canggih ini, tidak
menutup kemungkinan pada tahun di atas 2030 mendatang, anda hanya cukup isi
baterai smartphone sebanyak 4 kali dalam
setahun. Bagaimana bisa, hal ini lantaran para peneliti telah menemukan sebuah
material baru yang di pakai untuk meningkatkan daya tahan baterai. Dengan begitu,
masa tahan baterai bisa lebih lama dari biasanya.
Penggunaan
material tersebut dapat menimbulkan perubahan positif pada teknologi yang ada
saat ini. Nantinya, para pengguna smartphone akan terbebas dari penggunaan
powerbank dan stop kontak.
Material
baru itu adalah magnetoelectric
multiferroic yang di beri nama oleh para peneliti dari university of Michigan dan
cornell university. Disebutkan, bahwa material baru itu berbentuk polar film tipis
yang bisa beralih antara positif dan negativ dengan dorongan energy kecil.
Bahkan,
disebutkan penggunaan material magnetoelectric multiferroic ini dapat
meminimalkan penggunaan energy 100 kali lebih sedikit dibandingkan biasanya. Saat
baterai sebuah smartphone sudah terisi penuh. Maka, daya baterai tersebut dapat
bertahan hingga 3 bulan, dan dalam jangka waktu satu tahun pengguna smartphone
hanya mengisi daya baterai sebanyak 4 kali saja.
Sayangnya,
material terbaru ini belum bisa di gunakan oleh para pengguna smartphone dan di
perkirakan teknologi baru ini bisa di gunakan pada tahun 2030 ke atas.