-->
logo blog

Tuesday, 4 July 2017

Tahun 2030, isi baterai smartphone cukup 4 kali dalam setahun


Baterai dan smartphone adalah 2 hal yang tidak bisa dijauhkan satu sama lain, keduanya berperan sangat penting bagi kebutuhan manusia. Mungkin, bisa di bilang percuma jika mempunyai smartphone abal abal tapi daya baterai sangat mumpuni dan begitu juga sebaliknya smartphone yang  spesifikasi gahar tapi daya baterai zonk alias boros.

Bayangkan saja, jika kita sedang asik asik nya menggunakan smartphone kesayangan kita, tapi tiba tiba baterai low bisa di pastikan ini adalah kiamat kecil. Apa lagi, jika kita sedang menggunakan smartphone karena  ada sesuatu yang sangat penting yang tidak bisa di tunda tunda di tambah lagi daya baterai low dan tidak ada listrik di sekitar bisa di pastikan ini adalah kiamat sedang.

Tapi, tidak ada yang tidak mungkin terjadi di jaman yang serba canggih ini, tidak menutup kemungkinan pada tahun di atas 2030 mendatang, anda hanya cukup isi baterai smartphone sebanyak 4 kali dalam setahun. Bagaimana bisa, hal ini lantaran para peneliti telah menemukan sebuah material baru yang di pakai untuk meningkatkan daya tahan baterai. Dengan begitu, masa tahan baterai bisa lebih lama dari biasanya.

Penggunaan material tersebut dapat menimbulkan perubahan positif pada teknologi yang ada saat ini. Nantinya, para pengguna smartphone akan terbebas dari penggunaan powerbank dan stop kontak.



Material baru itu adalah magnetoelectric multiferroic yang di beri nama oleh para peneliti dari university of Michigan dan cornell university. Disebutkan, bahwa material baru itu berbentuk polar film tipis yang bisa beralih antara positif dan negativ dengan dorongan energy kecil.

Bahkan, disebutkan penggunaan material magnetoelectric multiferroic ini dapat meminimalkan penggunaan energy 100 kali lebih sedikit dibandingkan biasanya. Saat baterai sebuah smartphone sudah terisi penuh. Maka, daya baterai tersebut dapat bertahan hingga 3 bulan, dan dalam jangka waktu satu tahun pengguna smartphone hanya mengisi daya baterai sebanyak 4 kali saja. 


Sayangnya, material terbaru ini belum bisa di gunakan oleh para pengguna smartphone dan di perkirakan teknologi baru ini bisa di gunakan pada tahun 2030 ke atas.