1. TAHAP AWAL PERUSAHAAN TEKNOLOGI
A. Investasi Tahap Awal
Madill et al. (2005), mengikuti
temuan Harrison dan Mason (1992), mengidentifikasi aspek yang membedakan
malaikat bisnis (BA) sebagai investor tahap awal dari investor lain. Besarnya
investasi mereka lebih kecil dan lebih awal, ketika apa yang disebut
"kesenjangan ekuitas" adalah yang paling signifikan. Sebagai
perbandingan, kapitalis ventura (VC) menginvestasikan hanya 1% dari nilai
investasi mereka di tahap benih (5% dari penawaran), 18% dalam tahap start-up
dan sisanya diberikan untuk memperluas perusahaan (Meyer , 2006).
Sesuai dengan Elnathan dkk. (2010),
ada kelangkaan umum dalam penelitian tentang penilaian para ahli tentang
perusahaan swasta. Lebih khusus lagi, ada ketidakcukupan tidak hanya dalam
penelitian tentang faktor penentu penilaian dalam ekuitas swasta (Cumming dan
Dai, 2011), tetapi juga terutama tentang BA dan keputusan investasi mereka
(Paul et al., 2007).
mengarah ke kesepakatan potensial
antara investor dan pengusaha. Mason dan Harrison (2002) menekankan bahwa
memusatkan perhatian pada proses seleksi semacam itu dapat mengarah pada peluang
yang lebih tinggi dari investasi yang sukses.
1. ANALISIS SUMBER PEMBIAYAAN UNTUK PERUSAHAAN
START-UP
Tahap pertama adalah Masalah /
Solusi Fit yang menyelidiki apakah pasar bahkan memiliki masalah yang perlu
dipecahkan. Dalam hal ini, ide bukanlah elemen yang paling penting. Bahkan bisa
sangat murah, tetapi implementasinya bisa mahal. Penting untuk menyelaraskan
solusi untuk masalah yang terkait, serta untuk melihat apakah perusahaan baru
ingin mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan pelanggan / pengguna dan sesuatu
yang benar-benar akan mereka gunakan dan apakah mereka bersedia membayar untuk
itu, dan akhirnya apakah masalahnya bisa diselesaikan sama sekali.
Tahap kedua Produk / Pasar Fit harus
menjawab pertanyaan apakah ide yang diimplementasikan benar-benar apa yang
dibutuhkan pengguna. Setelah tahap pertama, di mana perlu untuk menyelidiki
keberadaan masalah, tujuan pemecahan masalah dan kemungkinan membangun
prototipe atau solusi parsial, di fase berikutnya adalah penting untuk menguji
dan menganalisis berbagai metrik untuk menentukan sejauh mana produk baru
alamat masalah pelanggan tertentu.
Fase ketiga adalah Skala dan ini
melibatkan ekspansi dan pertumbuhan perusahaan baru, yang mengarah pada
peningkatan jumlah karyawan, ke peningkatan pangsa pasar atau pendapatan yang
lebih tinggi.
1 . JENIS PERUSAHAAN START-UP
Menurut Marmer, Hermann dan Berman (2011),
yang melakukan analisis pada lebih dari 650 web start-up di Amerika Serikat
(Silicon Valley), perusahaan rintisan internet dapat dibagi menjadi tiga tipe
dasar.
1.1 Jenis pertama dari perusahaan
start-up disebut "The Automizer", yang karakteristiknya sedang
difokuskan pada pelanggan, menarik pelanggan yang menunjukkan minat dalam
produk, kinerja cepat.
1.2 jenis kedua dari perusahaan start-up disebut “The Social Transformer", " yang menjadi milik perusahaan rintisan yang dicirikan oleh keberadaan pihak yang kritis. massa, peningkatan pertumbuhan
pelanggan, dan jaringan. Start-up
ini biasanya menciptakan cara-cara baru untuk menghubungkan orang dan oleh
karena itu membutuhkan lebih banyak modal.
1.3 Jenis ketiga disebut "The
Challenger", yang dicirikan oleh perusahaan baru yang memiliki penjualan
sangat tinggi, serta ketergantungan pelanggan, dan juga oleh pasar yang
kompleks dan kaku, proses penjualan yang berulang, lebih banyak waktu dalam
kaitannya dengan jenis pertama dan kedua, membutuhkan lebih banyak modal, tim
yang berorientasi bisnis.
2. SUMBER PENDANAAN UNTUK PERUSAHAAN
START-UP
Salah satu langkah terpenting dalam memulai
usaha wirausaha adalah memastikan sumber pembiayaan yang memadai. Menganalisis
mobilisasi sumber daya keuangan, Kotha dan George (2012) menunjukkan bahwa
pengusaha dengan pengalaman sebelumnya di perusahaan rintisan dapat
mengumpulkan lebih banyak dana (dari sumber formal dan informal) dibandingkan
dengan pengusaha tanpa pengalaman.
mengidentifikasi empat jenis
bootstrapping.
1) pengembangan produk bootstrap,
2) pengembangan bisnis bootstrap,
3) bootstrapping untuk meminimalkan
kebutuhan pembiayaan modal (di luar),
4) bootstrapping untuk meminimalkan
kebutuhan modal.
2.1. Metode tradisional untuk
memulai pendanaan
Metode tradisional mewakili urutan logis bagi
perusahaan pemula untuk mulai mengumpulkan uang, dan sebagian besar perusahaan
pemula memasuki dunia wirausaha dengan cara ini. Jika pendiri proyek start-up
tidak memiliki sumber daya keuangan sendiri dan tidak dapat secara mandiri
meningkatkan permulaan tanpa investasi eksternal, mereka biasanya beralih ke
sumber pembiayaan tradisional seperti (Kovačić, 2011): pinjaman bank, 3F (yaitu
Teman, Keluarga dan Fools), investasi benih, malaikat bisnis dan investasi modal
ventura.
2.2. Metode baru untuk membiayai
perusahaan start-up
Karena metode investasi di
perusahaan yang baru mulai berubah dan berkembang, beberapa metode baru untuk
membiayai proyek dan perusahaan yang baru mulai dikenal saat ini.
Meskipun tidak ada tingkat
penelitian dan literatur yang memuaskan tentang program investasi baru ini,
beberapa penelitian menunjukkan bahwa saat ini terdapat lebih banyak
akselerator daripada perusahaan rintisan itu sendiri dan ini dianggap sebagai
perubahan positif dalam struktur ekonomi industri teknologi tinggi.
Beberapa tantangan terhadap start-up
baru.
• Pasar yang merugikan dan kebutuhan
untuk menciptakan produk atau jasa Anda sendiri (kelangsungan hidup);
• Sulit untuk tetap fokus,
menghabiskan secara rasional dan mengkoordinasikan semua segmen penting yang
penting untuk pengembangan (back-end + front-end + validasi pengguna);
• Fokusnya harus pada pengguna dan
kebutuhan pengguna, bukan investor atau industri start-up tertentu;
• Pemasaran produk - atau membuat
produk atau layanan Anda terlihat oleh masyarakat umum;
• Memperoleh pangsa pasar;
• Membujuk pengguna awal untuk
mencoba produk atau layanan;
• Menemukan mentor yang tepat;
• Mendefinisikan rencana bisnis yang
berkualitas baik;
• Tantangan terbesar adalah belajar
dan memahami bahwa solusi yang ditawarkan oleh Anda sendiri
1. IDEATION KEBERHASILAN BISNIS START-UP
Tahap awal dari sebuah start-up
adalah ide 2. Ide tersebut harus menjawab sebuah masalah yang ada.
1. Mencari Masalah
Bisnis start-up dimulai dari sebuah
masalah yang membutuhkan solusi. Misal, Anda kesulitan mendapatkan informasi mengenai
hotel di berbagai kota dan saat ini tidak ada layanan atau aplikasi yang dapat
menjawab pertanyaan (masalah) Anda tersebut. Maka Anda membuat sebuah usaha
(start-up) yeng menyediakan informasi penginapan.
2. Masalah Buat Anda?
Apakah masalah yang ingin dipecahkan
tersebut adalah masalah Anda secara pribadi? Personal problem. Biasanya sebuah
ide itu muncul karena sebuah masalah yang dihadapi oleh sang inovator.
Necessity is the mother of invention. Masalah yang menjadi masalah pribadi
(personal problem) dari sang pengembang biasanya menarik karena dia
mengembangkan start-up itu bukan semata-mata un-tuk mencari uang. Hidup mati,
dia akan mencari solusi terhadap masalah itu. (Dan orang lain yang memiliki
masalah yang sama akan menikmati hasilnya).
3. Ingin Ikut-Ikutan Sukses
Ada orang yang mengembangkan sebuah
start-up karena ingin mirip seperti start-up yang sudah terkenal. Sebagai
contoh, ada orang yang membuat usaha dengan aplikasi yang mirip Facebook karena
ingin sukses seperti Facebook. Ini dikenal dengan istilah “me too” atau clone.
Yang seperti ini biasanya gagal karena berbagai alasan.
1. Apa Yang Sudah Ada
Setelah kita mengidentifikasi
masalah yang ingin kita pecahkan, kita perlu meneliti dahulu apa-apa yang sudah
dilakukan oleh orang lain. Apakah ada perusahaan yang sudah mencoba memecahkan
masalah ini? Jika sudah ada dan gagal, apa sebabnya? Melakukan penelitian ini
merupakan hal yang penting.
2. Timing
Selain hal-hal di atas, waktu
(timing) dari pembuatan start-up meru-pakan hal yang penting. Jika kita
terlambat dalam mencari solusi, maka orang lain akan mengembangkan terlebih
dahulu.
KESIMPULAN
Bisnis start-up adalah bisnis yang
sedang naik daun di era jaman sekarang, tidak heran jika begitu banyak
perusahaan baru yang bergerak di bidang start-up ini, bisnis start-up di nilai
lebih efektiv untuk pembisnis pemula. Bisnis start-up di pilih karena mengikuti
pasar yang kian hari kian lebih efisien.
Fenomena startup sukses ini
memunculkan adanya perubahan konsep komunikasi pemasaran di era internet.
Sebuah komunikasi lewat cara yang baru, yang lebih efektif dalam menyatukan
perusahaan baru dengan pelanggannya yang diklasifikasikan: modern, melek teknologi dan berpendidikan. Masalah timbul, terutama
pada perusahaan yang tak menyadari bahwa jaman telah berubah. Ini biasanya
dialami oleh perusahaan besar yang sudah lama berdiri dan telah menjadi
penguasa pasar. Tak semua perusahaan menyadari tentang hal ini.
Ada beberapa hal yang bisa digunakan untuk menunjang bisnis
start-up . Di antaranya:
1. Beriklan di
media sosial.
2. Menarik perhatian calon pelanggan
melalui konten yang bermanfaat atau menghibur, sehingga mampu mengurangi
pengeluaran iklan.
3. Gunakan video sebagai iklan
digital dalam bauran pemasaran. Sepanjang 2015,
pemasar disibukkan dengan meng-upload iklan videlo mereka
ke situs seperti Youtube
dan mempromosikannya lewat
media sosial. Platform
Facebook, Twitter dan Instagram juga telah siap dengan
iklan video. Google juga tengah
mengembangkan iklan video di
lapak iklan mereka (Google
Adsense).
4. Gunakan jasa
influencer atau sebagai
penggerak marketing. Karena mendapatkan seseorang
yang berpengaruh untuk
menyebut atau mempromosikan produk
atau merek, terbukti
lebih cepat daripada pencarian kata
kunci (SEO), iklan
page per view
(PPC) atau konten marketing.
Sekian dan terimakasih.
EmoticonEmoticon